Diberdayakan oleh Blogger.

RSS

10 Etiket Kecantikan Paling Sering Ditanyakan





Pernah merasa ‘gatal’ ingin menegur rekan wanita yang membetulkan riasan bedaknya di ruang rapat, atau terbelenggu oleh rasa tidak tega saat ingin memberi tahu rekan yang punya masalah bau badan? Berikut solusi yang paling pas .

1. Selesai menyantap makanan di sebuah resto, bolehkah melakukan touch up bedak dan lipstik, atau menggunakan tisu minyak di meja makan? kalau ada makanan yang menyangkut di gigi, sopankah membersihkannya dengan tusuk gigi?
Tergantung dengan siapa Anda pergi, dan resto apa yang Anda kunjungi. Jika pergi makan bersama sahabat wanita, atau keluarga dekat, hal ini lumrah saja dilakukan, asal bukan di sebuah acara makan malam formal. Lain dulu lain sekarang. Kini, membersihkan sisa makanan dengan tusuk gigi di meja makan bisa dilakukan di depan orang yang sudah kita kenal akrab. Tutupi mulut dengan sehelai tisu dan lakukan dengan cepat. Namun, jika saat itu Anda sedang kencan atau makan malam formal, lebih baik Anda permisi sebentar untuk merapikan diri di toilet.

2. Saat mengunjungi sebuah gerai kosmetik, saya ingin mencoba riasan wajah lengkap gratis, tanpa ada niat membeli. Salahkah saya?
Perusahaan kosmetik tentu tidak keberatan, karena berharap produk mereka cocok dan diminati calon pembeli, yang mungkin akan kembali di lain kesempatan. Namun, para perias dan konsultan kecantikan yang bertugas di gerai tersebut pasti akan kecewa. Sebab, pada beberapa perusahaan diberlakukan pembayaran sistem komisi. Maka, bisa dikatakan bahwa waktu mereka adalah uang. Jadi, mengenai benar atau salahnya, relatif. Namun, sebaiknya jika hanya ingin mencoba produk kosmetik, gunakan saja tester yang tersedia di gerai. Para petugas gerai pasti dengan senang hati melayani Anda.


3. Sopankah menyisir rambut di tempat umum, misalnya saat mengantre di bank atau di ATM?
Sebaiknya menyisir rambut tidak dilakukan di tempat umum, apalagi dalam sebuah antrean. Karena, orang yang berada di sekitar Anda akan terganggu dengan aktivitas tersebut. Belum lagi bila rambut Anda rontok atau berketombe. Carilah tempat yang bersifat lebih pribadi, seperti toilet. Bila ingin merapikan rambut saat darurat seperti ini, gunakan jemari. Lakukan dengan gerakan membelai rambut. Tiga sampai empat kali gerakan, cukup bisa membuat rambut ‘liar’ jadi rapi kembali, kok.

4. Tanpa sengaja, lipstik saya menempel di pipi dan baju seorang teman lama ketika ia memeluk saya di acara reuni. Haruskah saya memberi tahunya?
Coba bayangkan jika si teman lama itu adalah Anda. Jawabannya tentu saja, ‘ya’! Segera beri tahu teman itu sebelum orang lain dapat membuatnya malu. Minta maaf, lalu tawarkan diri untuk merapikan noda lipstik yang menempel pada wajah dan bajunya. Apalagi bila teman Anda itu pria. Masalah besar sedang menunggunya bila pasangannya melihat noda lipstik tersebut.

5. Saya pernah melihat seseorang memencet jerawat di depan cermin kamar kecil di kantor. Bagaimana dengan menyikat gigi atau berkumur dengan obat kumur di wastafel kantor, bolehkah?
Memencet jerawat seharusnya tak dilakukan di toilet kantor yang sifatnya untuk umum. Lagi pula, kulit yang memerah akan memperburuk penampilan. Menyikat gigi berkumur dengan obat kumur di wastafel kamar kecil kantor saat ini sudah menjadi hal yang bisa dimaklumi. Karena, tujuannya adalah menjaga kebersihan penampilan selama jam kerja. Jangan lupa, sisa air di sekeliling wastafel segera dibilas bersih, dan dikeringkan.


6. Supaya menghemat waktu, saya kerap berdandan di kereta ekspres menuju kantor. cukup banyak penumpang wanita yang mayoritas karyawati melakukan hal sama. Bagaimana dengan menggunting kuku atau memperbaiki kuku dengan kikir kecil?
Yang perlu Anda ingat adalah bahwa alat transportasi umum bukan ruang rias. Jika alasannya adalah memburu waktu, Anda bisa berangkat lebih awal dan berdandan di toilet kantor. Lagi pula, berdandan di kendaraan yang sedang melaju tidak akan menghasilkan riasan sempurna. Apalagi menggunting atau mengikir kuku. Selain terkesan jorok karena sisa potongan kuku yang berserakan, penumpang di sekitar Anda pasti sangat terganggu. Demi kenyamanan bersama, lakukan saja di rumah.

7. Saat rapat internal, seorang rekan wanita mengenakan riasan wajah lengkap dengan lipstik merah dan wewangian beraroma ‘pesta’. Adakah etiket berdandan untuk menghadiri rapat?
Lipstik merah, walaupun sedang tren, harus dikenakan dengan bijak. Jika hadir sebagai pembicara atau mempresentasikan sesuatu, polesan lipstik merah dapat menyimbolkan rasa percaya diri. Jadi, sah saja berlipstik merah saat menghadiri rapat, dengan catatan, riasan wajah keseluruhan terlihat natural dan segar, dan riasan mata tidak smoky. Untuk wewangian, lebih baik pilih yang beraroma kasual dan segar. Bisa, pilih parfum unisex beraroma elegan dan semprotkan secukupnya agar tidak menyengat.

8. Bolehkah memakai kuteks di meja kerja saat istirahat jam makan siang?
Tampil prima saat bekerja dapat membangun rasa percaya diri dan memompa semangat kerja. Mencuri waktu mempercantik diri pada jam makan siang yang merupakan waktu istirahat Anda, boleh saja dilakukan, tapi sebaiknya tidak di kantor. Aroma kuteks yang cukup menyengat bisa menjadi ‘polusi’ yang mengganggu rekan kerja Anda di ruangan kerja maupun di kamar kecil kantor.

9. Bagaimana cara ampuh untuk memberi tahu seorang rekan mengenai bau badannya yang sangat mengganggu?
Jika rekan tersebut cukup akrab, Anda dapat menjadikan deodoran seba­gai ‘kambing hitam’. Tanyakan, “Say, deodoranmu ganti merek, ya?” Mungkin ia akan berbalik bertanya atas pertanyaan itu. Saat itulah Anda dapat menjawab dengan nada dan wajah yang sopan. “Maaf, mungkin hidungku yang sedang sensitif. Tapi, hari ini wangimu beda, tidak seharum biasanya. Pernah coba deodoran merek X? Nyaman, lho, dipakainya.” Tapi, jika tidak terlalu akrab, Anda beri tahu saja sahabatnya.

10. Setelah selesai creambath di salon, saya terkejut saat dikenakan biaya pemakaian vitamin rambut yang tak saya minta. Saya merasa tertipu. Bagaimana menyampaikan keberatan saya dan menolaknya?
Hal yang perlu diingat, saat Anda melakukan perawatan rambut di salon, penata rambut akan bertanya, “Mau pakai vitamin? Atau rambutnya mau di-blow? Atau mau pakai wax untuk penataan?” Sebenarnya, pertanyaan ini bukan jebakan, namun merupakan penawaran produk atau jasa tambahan yang akan dikenakan biaya lain. Anda berhak menolak secara halus penawaran pelayanan tambahan tersebut. Jika Anda merasa tidak puas, sampaikan keluhan pada manajer salon. Biasanya, salon ingin pelanggan datang kembali, maka biasanya manajer akan memberi jalan keluar terbaik.

Penulis: Revyana Zulardiani

[Dari femina 16 / 2009]

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

Minggu, 18 Juli 2010

10 Etiket Kecantikan Paling Sering Ditanyakan





Pernah merasa ‘gatal’ ingin menegur rekan wanita yang membetulkan riasan bedaknya di ruang rapat, atau terbelenggu oleh rasa tidak tega saat ingin memberi tahu rekan yang punya masalah bau badan? Berikut solusi yang paling pas .

1. Selesai menyantap makanan di sebuah resto, bolehkah melakukan touch up bedak dan lipstik, atau menggunakan tisu minyak di meja makan? kalau ada makanan yang menyangkut di gigi, sopankah membersihkannya dengan tusuk gigi?
Tergantung dengan siapa Anda pergi, dan resto apa yang Anda kunjungi. Jika pergi makan bersama sahabat wanita, atau keluarga dekat, hal ini lumrah saja dilakukan, asal bukan di sebuah acara makan malam formal. Lain dulu lain sekarang. Kini, membersihkan sisa makanan dengan tusuk gigi di meja makan bisa dilakukan di depan orang yang sudah kita kenal akrab. Tutupi mulut dengan sehelai tisu dan lakukan dengan cepat. Namun, jika saat itu Anda sedang kencan atau makan malam formal, lebih baik Anda permisi sebentar untuk merapikan diri di toilet.

2. Saat mengunjungi sebuah gerai kosmetik, saya ingin mencoba riasan wajah lengkap gratis, tanpa ada niat membeli. Salahkah saya?
Perusahaan kosmetik tentu tidak keberatan, karena berharap produk mereka cocok dan diminati calon pembeli, yang mungkin akan kembali di lain kesempatan. Namun, para perias dan konsultan kecantikan yang bertugas di gerai tersebut pasti akan kecewa. Sebab, pada beberapa perusahaan diberlakukan pembayaran sistem komisi. Maka, bisa dikatakan bahwa waktu mereka adalah uang. Jadi, mengenai benar atau salahnya, relatif. Namun, sebaiknya jika hanya ingin mencoba produk kosmetik, gunakan saja tester yang tersedia di gerai. Para petugas gerai pasti dengan senang hati melayani Anda.


3. Sopankah menyisir rambut di tempat umum, misalnya saat mengantre di bank atau di ATM?
Sebaiknya menyisir rambut tidak dilakukan di tempat umum, apalagi dalam sebuah antrean. Karena, orang yang berada di sekitar Anda akan terganggu dengan aktivitas tersebut. Belum lagi bila rambut Anda rontok atau berketombe. Carilah tempat yang bersifat lebih pribadi, seperti toilet. Bila ingin merapikan rambut saat darurat seperti ini, gunakan jemari. Lakukan dengan gerakan membelai rambut. Tiga sampai empat kali gerakan, cukup bisa membuat rambut ‘liar’ jadi rapi kembali, kok.

4. Tanpa sengaja, lipstik saya menempel di pipi dan baju seorang teman lama ketika ia memeluk saya di acara reuni. Haruskah saya memberi tahunya?
Coba bayangkan jika si teman lama itu adalah Anda. Jawabannya tentu saja, ‘ya’! Segera beri tahu teman itu sebelum orang lain dapat membuatnya malu. Minta maaf, lalu tawarkan diri untuk merapikan noda lipstik yang menempel pada wajah dan bajunya. Apalagi bila teman Anda itu pria. Masalah besar sedang menunggunya bila pasangannya melihat noda lipstik tersebut.

5. Saya pernah melihat seseorang memencet jerawat di depan cermin kamar kecil di kantor. Bagaimana dengan menyikat gigi atau berkumur dengan obat kumur di wastafel kantor, bolehkah?
Memencet jerawat seharusnya tak dilakukan di toilet kantor yang sifatnya untuk umum. Lagi pula, kulit yang memerah akan memperburuk penampilan. Menyikat gigi berkumur dengan obat kumur di wastafel kamar kecil kantor saat ini sudah menjadi hal yang bisa dimaklumi. Karena, tujuannya adalah menjaga kebersihan penampilan selama jam kerja. Jangan lupa, sisa air di sekeliling wastafel segera dibilas bersih, dan dikeringkan.


6. Supaya menghemat waktu, saya kerap berdandan di kereta ekspres menuju kantor. cukup banyak penumpang wanita yang mayoritas karyawati melakukan hal sama. Bagaimana dengan menggunting kuku atau memperbaiki kuku dengan kikir kecil?
Yang perlu Anda ingat adalah bahwa alat transportasi umum bukan ruang rias. Jika alasannya adalah memburu waktu, Anda bisa berangkat lebih awal dan berdandan di toilet kantor. Lagi pula, berdandan di kendaraan yang sedang melaju tidak akan menghasilkan riasan sempurna. Apalagi menggunting atau mengikir kuku. Selain terkesan jorok karena sisa potongan kuku yang berserakan, penumpang di sekitar Anda pasti sangat terganggu. Demi kenyamanan bersama, lakukan saja di rumah.

7. Saat rapat internal, seorang rekan wanita mengenakan riasan wajah lengkap dengan lipstik merah dan wewangian beraroma ‘pesta’. Adakah etiket berdandan untuk menghadiri rapat?
Lipstik merah, walaupun sedang tren, harus dikenakan dengan bijak. Jika hadir sebagai pembicara atau mempresentasikan sesuatu, polesan lipstik merah dapat menyimbolkan rasa percaya diri. Jadi, sah saja berlipstik merah saat menghadiri rapat, dengan catatan, riasan wajah keseluruhan terlihat natural dan segar, dan riasan mata tidak smoky. Untuk wewangian, lebih baik pilih yang beraroma kasual dan segar. Bisa, pilih parfum unisex beraroma elegan dan semprotkan secukupnya agar tidak menyengat.

8. Bolehkah memakai kuteks di meja kerja saat istirahat jam makan siang?
Tampil prima saat bekerja dapat membangun rasa percaya diri dan memompa semangat kerja. Mencuri waktu mempercantik diri pada jam makan siang yang merupakan waktu istirahat Anda, boleh saja dilakukan, tapi sebaiknya tidak di kantor. Aroma kuteks yang cukup menyengat bisa menjadi ‘polusi’ yang mengganggu rekan kerja Anda di ruangan kerja maupun di kamar kecil kantor.

9. Bagaimana cara ampuh untuk memberi tahu seorang rekan mengenai bau badannya yang sangat mengganggu?
Jika rekan tersebut cukup akrab, Anda dapat menjadikan deodoran seba­gai ‘kambing hitam’. Tanyakan, “Say, deodoranmu ganti merek, ya?” Mungkin ia akan berbalik bertanya atas pertanyaan itu. Saat itulah Anda dapat menjawab dengan nada dan wajah yang sopan. “Maaf, mungkin hidungku yang sedang sensitif. Tapi, hari ini wangimu beda, tidak seharum biasanya. Pernah coba deodoran merek X? Nyaman, lho, dipakainya.” Tapi, jika tidak terlalu akrab, Anda beri tahu saja sahabatnya.

10. Setelah selesai creambath di salon, saya terkejut saat dikenakan biaya pemakaian vitamin rambut yang tak saya minta. Saya merasa tertipu. Bagaimana menyampaikan keberatan saya dan menolaknya?
Hal yang perlu diingat, saat Anda melakukan perawatan rambut di salon, penata rambut akan bertanya, “Mau pakai vitamin? Atau rambutnya mau di-blow? Atau mau pakai wax untuk penataan?” Sebenarnya, pertanyaan ini bukan jebakan, namun merupakan penawaran produk atau jasa tambahan yang akan dikenakan biaya lain. Anda berhak menolak secara halus penawaran pelayanan tambahan tersebut. Jika Anda merasa tidak puas, sampaikan keluhan pada manajer salon. Biasanya, salon ingin pelanggan datang kembali, maka biasanya manajer akan memberi jalan keluar terbaik.

Penulis: Revyana Zulardiani

[Dari femina 16 / 2009]

0 komentar:

Posting Komentar