| Mitos Facial hair bisa membahayakan dan harus dihilangkan. Fakta Sama sekali tidak. Satu-satunya alasan untuk menghilangkan bulu halus ini adalah karena alasan estetika. Terutama pada kasus hirsutisme, di mana bulu halus di wajah tumbuh lebat di tempat yang mengundang rasa malu (di pipi atau dagu misalnya) sehingga mengurangi kepercayaan diri wanita. Mitos Makanan yang dikonsumsi setiap hari bisa memengaruhi lebatnya facial hair. Fakta Bulu yang tumbuh di wajah sama sekali tidak dipengaruhi oleh asupan makanan, tetapi karena faktor hormonal. Jadi, apa pun yang kita makan, tidak akan memengaruhi tumbuhnya bulu pada wajah. Mitos Wanita yang memiliki banyak facial hair memiliki dorongan seksual yang besar. Fakta Banyaknya facial hair memang selalu dikaitkan dengan dorongan seksual. Namun, hal ini belum terbukti secara klinis. Facial hair dipengaruhi oleh hormon androgen pada pria dan progesteron pada wanita, yang tidak berkaitan dengan dorongan seksual manusia.. Mitos Bleaching (menghilangkan pigmen warna bulu) untuk menyamarkan rambut halus di wajah memiliki efek samping dark spot pada kulit kita. Fakta Bisa jadi. Bleaching rambut memiliki cara kerja yang berbeda dari bleaching kulit dan proses pemutihannya menggunakan metode oksidasi yang dapat menyebabkan iritasi kulit sehingga terjadi hiperpigmentasi pascainflamasi (pascaradang). Mitos Melakukan waxing pada facial hair dapat memperlambat pertumbuhan kembali bulu halus ketimbang dicukur. Fakta Memang benar. Jika di-waxing, bulu tercabut hingga ke bagian folikelnya, maka rambut akan membutuhkan waktu untuk membentuk folikel baru sehingga bulu yang baru akan tumbuh lebih lama. Mitos Wanita dengan jenis kulit berminyak cenderung memiliki bulu halus yang lebih lebat. Fakta Tidak Benar. Bulu yang tumbuh di wajah biasanya dipengaruhi oleh faktor genetis dan hormon, bukan oleh kelenjar minyak pada wajah. Ada juga orang yang berkulit kering dan memiliki banyak bulu halus pada wajah. Mitos Menghilangkan facial hair dengan laser adalah metode paling aman dan tanpa risiko. Fakta Metode laser cukup aman digunakan, namun bukan berarti tanpa risiko. Laser bekerja dengan cara membakar organ hitam berpigmen (misalnya rambut). Sehingga, laser paling efektif digunakan pada orang yang berkulit putih dengan warna bulu hitam. Namun, untuk orang yang berkulit gelap, ada kemungkinan energi laser akan terserap ke kulit dan mengakibatkan bercak hitam atau bahkan bercak putih yang akan lebih sulit untuk ditangani. Mitos Bila facial hair dicukur (terutama kumis), akan tumbuh lebih lebat. Fakta Facial hair yang dicukur tidak akan bertambah lebat, itu hanya sugesti. Pada umumnya memang struktur rambut lebih tipis dan lembut pada ujungnya ketika tumbuh, dan makin tebal mendekati ke akar rambut. Sehingga, ketika bulu itu dicukur, tekstur yang tersisa adalah bagian yang dekat dengan akar sehingga terasa tebal. Mitos Waxing dapat membuat pori-pori menjadi besar dan merusak jaringan kulit. Fakta Risiko metode waxing memang ada, tetapi tidak seekstrem itu. Bagi orang yang kulitnya sensitif, waxing yang panas dapat merusak lapisan stratum korneum kulit sehingga dapat teriritasi. Itu saja. Namun, waxing tidak mengakibatkan pori-pori menjadi besar karena pori-pori cukup elastis untuk menutup kembali setelah bulu tercabut. Mitos Wanita hamil sebaiknya jangan menghilangkan facial hair di wajah karena dapat memengaruhi janin. Fakta Untuk beberapa metode, seperti mencukur, cukup aman dilakukan pada wanita hamil. Perlu menunda tindakan kulit yang lebih dari itu, seperti memakai krim penghilang bulu. BANYAK JALAN MENUJU MULUS 1. Bleaching Memanfaatkan proses oksidasi peroksida. Cocok untuk kulit terang. Bila kulit sensitif, hati-hati teriritasi. 2. Plucking Menggunakan pinset. Digunakan untuk tipe bulu yang kasar dan tebal. Risikonya, dapat menyebabkan rona kulit tidak rata, bahkan muncul bekas luka (jaringan parut). 3. Waxing Menggunakan lilin yang dipanaskan. Cocok untuk menghilangkan bulu yang agak panjang. Agak nyeri dan ada risiko iritasi. 4. Electrolysis Menggunakan jarum kecil yang ditusukkan ke akar rambut dan dialiri listrik. Kurang digemari karena ada rasa nyeri dan memakan waktu. 5. Shaving Menggunakan pisau cukur. Paling umum karena risiko minimal. 6. Laser Menggunakan panas energi laser yang akan diserap oleh melanin untuk mematikan folikel rambut. Banyak digemari karena praktis, namun relatif mahal. Penulis: Mira Monika [Dari femina 27 / 2009] |
Berkumis Bikin Manis? Masa, Sih?
05.48 |
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Minggu, 18 Juli 2010
Berkumis Bikin Manis? Masa, Sih?
| Mitos Facial hair bisa membahayakan dan harus dihilangkan. Fakta Sama sekali tidak. Satu-satunya alasan untuk menghilangkan bulu halus ini adalah karena alasan estetika. Terutama pada kasus hirsutisme, di mana bulu halus di wajah tumbuh lebat di tempat yang mengundang rasa malu (di pipi atau dagu misalnya) sehingga mengurangi kepercayaan diri wanita. Mitos Makanan yang dikonsumsi setiap hari bisa memengaruhi lebatnya facial hair. Fakta Bulu yang tumbuh di wajah sama sekali tidak dipengaruhi oleh asupan makanan, tetapi karena faktor hormonal. Jadi, apa pun yang kita makan, tidak akan memengaruhi tumbuhnya bulu pada wajah. Mitos Wanita yang memiliki banyak facial hair memiliki dorongan seksual yang besar. Fakta Banyaknya facial hair memang selalu dikaitkan dengan dorongan seksual. Namun, hal ini belum terbukti secara klinis. Facial hair dipengaruhi oleh hormon androgen pada pria dan progesteron pada wanita, yang tidak berkaitan dengan dorongan seksual manusia.. Mitos Bleaching (menghilangkan pigmen warna bulu) untuk menyamarkan rambut halus di wajah memiliki efek samping dark spot pada kulit kita. Fakta Bisa jadi. Bleaching rambut memiliki cara kerja yang berbeda dari bleaching kulit dan proses pemutihannya menggunakan metode oksidasi yang dapat menyebabkan iritasi kulit sehingga terjadi hiperpigmentasi pascainflamasi (pascaradang). Mitos Melakukan waxing pada facial hair dapat memperlambat pertumbuhan kembali bulu halus ketimbang dicukur. Fakta Memang benar. Jika di-waxing, bulu tercabut hingga ke bagian folikelnya, maka rambut akan membutuhkan waktu untuk membentuk folikel baru sehingga bulu yang baru akan tumbuh lebih lama. Mitos Wanita dengan jenis kulit berminyak cenderung memiliki bulu halus yang lebih lebat. Fakta Tidak Benar. Bulu yang tumbuh di wajah biasanya dipengaruhi oleh faktor genetis dan hormon, bukan oleh kelenjar minyak pada wajah. Ada juga orang yang berkulit kering dan memiliki banyak bulu halus pada wajah. Mitos Menghilangkan facial hair dengan laser adalah metode paling aman dan tanpa risiko. Fakta Metode laser cukup aman digunakan, namun bukan berarti tanpa risiko. Laser bekerja dengan cara membakar organ hitam berpigmen (misalnya rambut). Sehingga, laser paling efektif digunakan pada orang yang berkulit putih dengan warna bulu hitam. Namun, untuk orang yang berkulit gelap, ada kemungkinan energi laser akan terserap ke kulit dan mengakibatkan bercak hitam atau bahkan bercak putih yang akan lebih sulit untuk ditangani. Mitos Bila facial hair dicukur (terutama kumis), akan tumbuh lebih lebat. Fakta Facial hair yang dicukur tidak akan bertambah lebat, itu hanya sugesti. Pada umumnya memang struktur rambut lebih tipis dan lembut pada ujungnya ketika tumbuh, dan makin tebal mendekati ke akar rambut. Sehingga, ketika bulu itu dicukur, tekstur yang tersisa adalah bagian yang dekat dengan akar sehingga terasa tebal. Mitos Waxing dapat membuat pori-pori menjadi besar dan merusak jaringan kulit. Fakta Risiko metode waxing memang ada, tetapi tidak seekstrem itu. Bagi orang yang kulitnya sensitif, waxing yang panas dapat merusak lapisan stratum korneum kulit sehingga dapat teriritasi. Itu saja. Namun, waxing tidak mengakibatkan pori-pori menjadi besar karena pori-pori cukup elastis untuk menutup kembali setelah bulu tercabut. Mitos Wanita hamil sebaiknya jangan menghilangkan facial hair di wajah karena dapat memengaruhi janin. Fakta Untuk beberapa metode, seperti mencukur, cukup aman dilakukan pada wanita hamil. Perlu menunda tindakan kulit yang lebih dari itu, seperti memakai krim penghilang bulu. BANYAK JALAN MENUJU MULUS 1. Bleaching Memanfaatkan proses oksidasi peroksida. Cocok untuk kulit terang. Bila kulit sensitif, hati-hati teriritasi. 2. Plucking Menggunakan pinset. Digunakan untuk tipe bulu yang kasar dan tebal. Risikonya, dapat menyebabkan rona kulit tidak rata, bahkan muncul bekas luka (jaringan parut). 3. Waxing Menggunakan lilin yang dipanaskan. Cocok untuk menghilangkan bulu yang agak panjang. Agak nyeri dan ada risiko iritasi. 4. Electrolysis Menggunakan jarum kecil yang ditusukkan ke akar rambut dan dialiri listrik. Kurang digemari karena ada rasa nyeri dan memakan waktu. 5. Shaving Menggunakan pisau cukur. Paling umum karena risiko minimal. 6. Laser Menggunakan panas energi laser yang akan diserap oleh melanin untuk mematikan folikel rambut. Banyak digemari karena praktis, namun relatif mahal. Penulis: Mira Monika [Dari femina 27 / 2009] |
Langganan:
Posting Komentar (Atom)






0 komentar:
Posting Komentar