Diberdayakan oleh Blogger.

RSS

Apakah Anda ‘Master ’ Kecantikan?





Setiap wanita tentu mempunyai ritual yang berbeda dalam menjaga dan merawat kecantikannya. Selain membaca dari berbagai sumber, kadang-kadang ‘warisan’ dari keluarga atau kerabat pun masih sering dipraktikkan.

Karena tiap wanita mempunya jenis kulit dan rambut yang berbeda, perawatan yang berhasil bagi sebagian orang belum tentu akan membawa keberhasilan yang sama bagi yang lainnya. Oleh karena itu, sebelum mencoba-coba tip dari orang lain, ada baiknya kita mempelajari fakta yang sebenarnya.

Mitos: Odol dapat menghilangkan jerawat
Fakta: Umumnya odol mengandung mentol yang bersifat mengurangi peradangan yang timbul pada jerawat, sehingga radang tersebut lebih cepat membaik. Tetapi, sifatnya hanya sekadar membantu, dan bukan menghilangkan. Jerawat tetap perlu dirawat secara khusus dengan obat jerawat.

Mitos: Wajah berminyak harus memakai produk penghilang minyak
Fakta: Jenis kulit berminyak terkadang terasa sangat mengganggu dan membuat jadi tidak percaya diri. Kulit berminyak tak bisa berubah jadi normal. Tapi Anda bisa mengurangi kelebihan minyak di kulit wajah.
Tapi bukan berarti Anda langsung buru-buru mengoleskan berbagai macam produk penghilang minyak untuk meredakannya. Justru dengan melakukannya berlebihan, maka kulit akan makin terangsang untuk memproduksi minyak. Bukannya membaik, kulit justru kian tambah berminyak.

Solusinya, pilih kosmetik yang memakai bahan dasar lotion dan mengandung alkohol, karena keduanya bersifat melarutkan lemak. Menggunakan produk yang diformulasikan untuk kulit normal juga merupakan pilihan yang bijak, karena biasanya produk untuk kulit jenis ini mengandung kandungan air dan minyak yang seimbang.


Mitos: Air dingin bagus untuk mengecilkan pori-pori
Fakta: Ketika kita membasuh wajah dengan air dingin, otomatis pori-pori akan mengecil. Begitu juga ketika kita membasuh wajah dengan air hangat, maka pori-pori akan sedikit melebar. Tetapi, hal tersebut hanya berlangsung saat itu saja.

Dan, walaupun dilakukan sesering apa pun, efeknya tidak akan bertahan. Lakukan perawatan wajah seperti membersihkan muka secara teratur dan menggunakan masker atau scrub untuk membantu mengangkat sel kulit mati sehingga wajah menjadi lembut dan cerah.


Mitos: Ganti-ganti produk agar kulit tidak kebal
Fakta: Jika digunakan dalam kurun waktu terus-menerus, terkadang suatu produk menjadi berkurang khasiatnya, karena tubuh kita secara alamiah menetralisasi bahan tersebut. Tetapi, jika memang Anda sudah cocok pada satu produk dan selama masih baik khasiatnya, maka tidak perlu menggantinya dengan produk lain.

Kalau memang bosan, mungkin Anda bisa mengganti dengan aroma atau jenis lain dari range produk yang sama. Jika terlalu sering mengganti berbagai produk dalam waktu yang singkat, dikhawatirkan Anda memakai produk yang salah yang mungkin tidak cocok dengan jenis kulit, sehingga timbul iritasi. Jika sudah merasa cocok tetapi produk yang Anda pakai khasiatnya mulai berkurang, boleh ‘istirahat’ memakai produk itu, dan untuk sementara waktu beralih ke produk yang serupa dan kembali lagi setelah jangka waktu tertentu.


Mitos: Mengonsumsi kacang & cokelat menyebabkan jerawat
Fakta: Jerawat biasanya terjadi karena perubahan hormon, pola makan dan istirahat yang tidak teratur, polusi, iritasi, dan juga pemakaian kosmetik yang salah. Kadang-kadang ada kesan bahwa jika terus-menerus memakan kacang atau cokelat dalam jumlah berlebih maka akan timbul satu atau dua jerawat. Hal ini tidak benar. Mungkin tanpa kita sadari penyebabnya adalah pola makan yang tidak teratur, yang biasanya dibarengi oleh stres.

Mitos: Tidur 8 jam atau lebih dalam sehari baik untuk kulit wajah
Fakta: Waktu istirahat bagi tiap orang berbeda. Ada yang cukup jika tidur 6 jam saja, tapi ada juga yang butuh waktu sampai lebih dari 8 jam untuk merasa segar. Bahkan, dalam kasus tertentu, ada yang cukup tidur hanya 4 jam saja. Tidur sendiri diperlukan tidak hanya untuk kulit wajah, tetapi untuk keseluruhan metabolisme tubuh. Dalam hal ini yang harus digarisbawahi adalah cukup tidur untuk membuat kita cukup beristirahat, sehingga saat bangun kita dalam keadaan segar, bukan lama waktu tidurnya.

Mitos: Air perasan jeruk dapat menyamarkan noda hitam pada wajah
Fakta: Banyak produk perawatan wajah, terutama dalam bentuk scrub atau peeling yang memakai sari buah dalam kandungan produknya. Kandungan asam dalam beberapa jenis buah-buahan memang membantu meluruhkan sel kulit mati, sehingga kulit menjadi cerah. Hal tersebut berlaku untuk noda hitam yang terletak di permukaan kulit. Untuk noda yang berada di dalam kulit, biasanya perlu perawatan yang lebih intensif.

Kandungan asam sari buah dalam produk perawatan tersebut biasanya sudah dinaikkan tingkat keasamannya. Oleh karena itu, air perasan jeruk saja tidak cukup efektif untuk menghilangkan noda, dan hanya bersifat menyegarkan saja.

Mitos: ‘Istirahatkan’ perawatan wajah saat akhir pekan
Fakta: Walaupun akhir pekan Anda lebih memilih beristirahat di rumah ketimbang pergi ke luar, bukan berarti produk perawatan wajah Anda juga ‘istirahat’. Karena produk-produk tersebut sifatnya sebagai proteksi dan merawat, sehingga tetap harus digunakan seperti biasa.

Mitos: Darah menstruasi dapat membuat wajah mulus
Fakta: Plasenta mengandung banyak hormon yang dapat memengaruhi metabolisme kulit. Dalam dunia kecantikan pun sering digunakan plasenta yang berasal dari hewan dalam produknya. Tetapi, darah haid sendiri tidak memiliki kandungan apa pun yang berhubungan dengan perawatan kulit wajah.

Mitos: Teh basi membantu menghilangkan kantong mata
Fakta: Kantong mata terjadi akibat tumpukan lemak yang ‘terperangkap’ dalam jaringan permukaan kulit. Hal tersebut bisa dihilangkan dengan melakukan operasi kecil yang disebut blefaroplasti. Daun teh mengandung zat antioksidan dan astringent yang bersifat mengencangkan untuk sementara waktu saja, dan tidak mungkin bisa menghilangkan lemak tersebut. Oleh karena itu, efek yang ditimbulkan hanya memberikan perasaan segar.

Mitos: Rambut tidak baik dicuci setiap hari
Fakta: Jika Anda banyak beraktivitas di luar ruangan atau sering berolahraga, maka otomatis rambut Anda akan lebih cepat kotor dan butuh dikeramas lebih sering, daripada mereka yang aktivitasnya lebih sedikit. Dalam beberapa kasus tertentu, bila rambut terlampau kotor, maka mencucinya dua kali sehari juga tidak masalah.
Kini banyak sampo yang khusus diformulasikan untuk digunakan setiap hari, sehingga Anda bisa menyingkirkan rasa khawatir terhadap dampaknya bagi kesehatan rambut. Karena, rambut yang sehat justru berawal dari kulit kepala yang selalu bersih.

Mitos: Rambut berminyak tidak perlu conditioner
Fakta: Kadar minyak yang terdapat pada kulit kepala hanya ‘meminyaki’ sekitar 1/3 bagian batang rambut dimulai dari pangkalnya. Jadi sebenarnya, yang berminyak itu adalah kulit kepala kita. Ujung rambut tidak memproduksi minyak sendiri, oleh sebab itu conditioner juga diperlukan untuk membantu melembapkan ujung rambut dan mencegah rambut bercabang, terutama bagi Anda yang berambut panjang. Jadi, setelah memakai sampo, Anda tetap diharuskan memakai conditioner, terutama pada sekitar 2/3 bagian rambut hingga ke ujungnya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

Jumat, 09 Juli 2010

Apakah Anda ‘Master ’ Kecantikan?





Setiap wanita tentu mempunyai ritual yang berbeda dalam menjaga dan merawat kecantikannya. Selain membaca dari berbagai sumber, kadang-kadang ‘warisan’ dari keluarga atau kerabat pun masih sering dipraktikkan.

Karena tiap wanita mempunya jenis kulit dan rambut yang berbeda, perawatan yang berhasil bagi sebagian orang belum tentu akan membawa keberhasilan yang sama bagi yang lainnya. Oleh karena itu, sebelum mencoba-coba tip dari orang lain, ada baiknya kita mempelajari fakta yang sebenarnya.

Mitos: Odol dapat menghilangkan jerawat
Fakta: Umumnya odol mengandung mentol yang bersifat mengurangi peradangan yang timbul pada jerawat, sehingga radang tersebut lebih cepat membaik. Tetapi, sifatnya hanya sekadar membantu, dan bukan menghilangkan. Jerawat tetap perlu dirawat secara khusus dengan obat jerawat.

Mitos: Wajah berminyak harus memakai produk penghilang minyak
Fakta: Jenis kulit berminyak terkadang terasa sangat mengganggu dan membuat jadi tidak percaya diri. Kulit berminyak tak bisa berubah jadi normal. Tapi Anda bisa mengurangi kelebihan minyak di kulit wajah.
Tapi bukan berarti Anda langsung buru-buru mengoleskan berbagai macam produk penghilang minyak untuk meredakannya. Justru dengan melakukannya berlebihan, maka kulit akan makin terangsang untuk memproduksi minyak. Bukannya membaik, kulit justru kian tambah berminyak.

Solusinya, pilih kosmetik yang memakai bahan dasar lotion dan mengandung alkohol, karena keduanya bersifat melarutkan lemak. Menggunakan produk yang diformulasikan untuk kulit normal juga merupakan pilihan yang bijak, karena biasanya produk untuk kulit jenis ini mengandung kandungan air dan minyak yang seimbang.


Mitos: Air dingin bagus untuk mengecilkan pori-pori
Fakta: Ketika kita membasuh wajah dengan air dingin, otomatis pori-pori akan mengecil. Begitu juga ketika kita membasuh wajah dengan air hangat, maka pori-pori akan sedikit melebar. Tetapi, hal tersebut hanya berlangsung saat itu saja.

Dan, walaupun dilakukan sesering apa pun, efeknya tidak akan bertahan. Lakukan perawatan wajah seperti membersihkan muka secara teratur dan menggunakan masker atau scrub untuk membantu mengangkat sel kulit mati sehingga wajah menjadi lembut dan cerah.


Mitos: Ganti-ganti produk agar kulit tidak kebal
Fakta: Jika digunakan dalam kurun waktu terus-menerus, terkadang suatu produk menjadi berkurang khasiatnya, karena tubuh kita secara alamiah menetralisasi bahan tersebut. Tetapi, jika memang Anda sudah cocok pada satu produk dan selama masih baik khasiatnya, maka tidak perlu menggantinya dengan produk lain.

Kalau memang bosan, mungkin Anda bisa mengganti dengan aroma atau jenis lain dari range produk yang sama. Jika terlalu sering mengganti berbagai produk dalam waktu yang singkat, dikhawatirkan Anda memakai produk yang salah yang mungkin tidak cocok dengan jenis kulit, sehingga timbul iritasi. Jika sudah merasa cocok tetapi produk yang Anda pakai khasiatnya mulai berkurang, boleh ‘istirahat’ memakai produk itu, dan untuk sementara waktu beralih ke produk yang serupa dan kembali lagi setelah jangka waktu tertentu.


Mitos: Mengonsumsi kacang & cokelat menyebabkan jerawat
Fakta: Jerawat biasanya terjadi karena perubahan hormon, pola makan dan istirahat yang tidak teratur, polusi, iritasi, dan juga pemakaian kosmetik yang salah. Kadang-kadang ada kesan bahwa jika terus-menerus memakan kacang atau cokelat dalam jumlah berlebih maka akan timbul satu atau dua jerawat. Hal ini tidak benar. Mungkin tanpa kita sadari penyebabnya adalah pola makan yang tidak teratur, yang biasanya dibarengi oleh stres.

Mitos: Tidur 8 jam atau lebih dalam sehari baik untuk kulit wajah
Fakta: Waktu istirahat bagi tiap orang berbeda. Ada yang cukup jika tidur 6 jam saja, tapi ada juga yang butuh waktu sampai lebih dari 8 jam untuk merasa segar. Bahkan, dalam kasus tertentu, ada yang cukup tidur hanya 4 jam saja. Tidur sendiri diperlukan tidak hanya untuk kulit wajah, tetapi untuk keseluruhan metabolisme tubuh. Dalam hal ini yang harus digarisbawahi adalah cukup tidur untuk membuat kita cukup beristirahat, sehingga saat bangun kita dalam keadaan segar, bukan lama waktu tidurnya.

Mitos: Air perasan jeruk dapat menyamarkan noda hitam pada wajah
Fakta: Banyak produk perawatan wajah, terutama dalam bentuk scrub atau peeling yang memakai sari buah dalam kandungan produknya. Kandungan asam dalam beberapa jenis buah-buahan memang membantu meluruhkan sel kulit mati, sehingga kulit menjadi cerah. Hal tersebut berlaku untuk noda hitam yang terletak di permukaan kulit. Untuk noda yang berada di dalam kulit, biasanya perlu perawatan yang lebih intensif.

Kandungan asam sari buah dalam produk perawatan tersebut biasanya sudah dinaikkan tingkat keasamannya. Oleh karena itu, air perasan jeruk saja tidak cukup efektif untuk menghilangkan noda, dan hanya bersifat menyegarkan saja.

Mitos: ‘Istirahatkan’ perawatan wajah saat akhir pekan
Fakta: Walaupun akhir pekan Anda lebih memilih beristirahat di rumah ketimbang pergi ke luar, bukan berarti produk perawatan wajah Anda juga ‘istirahat’. Karena produk-produk tersebut sifatnya sebagai proteksi dan merawat, sehingga tetap harus digunakan seperti biasa.

Mitos: Darah menstruasi dapat membuat wajah mulus
Fakta: Plasenta mengandung banyak hormon yang dapat memengaruhi metabolisme kulit. Dalam dunia kecantikan pun sering digunakan plasenta yang berasal dari hewan dalam produknya. Tetapi, darah haid sendiri tidak memiliki kandungan apa pun yang berhubungan dengan perawatan kulit wajah.

Mitos: Teh basi membantu menghilangkan kantong mata
Fakta: Kantong mata terjadi akibat tumpukan lemak yang ‘terperangkap’ dalam jaringan permukaan kulit. Hal tersebut bisa dihilangkan dengan melakukan operasi kecil yang disebut blefaroplasti. Daun teh mengandung zat antioksidan dan astringent yang bersifat mengencangkan untuk sementara waktu saja, dan tidak mungkin bisa menghilangkan lemak tersebut. Oleh karena itu, efek yang ditimbulkan hanya memberikan perasaan segar.

Mitos: Rambut tidak baik dicuci setiap hari
Fakta: Jika Anda banyak beraktivitas di luar ruangan atau sering berolahraga, maka otomatis rambut Anda akan lebih cepat kotor dan butuh dikeramas lebih sering, daripada mereka yang aktivitasnya lebih sedikit. Dalam beberapa kasus tertentu, bila rambut terlampau kotor, maka mencucinya dua kali sehari juga tidak masalah.
Kini banyak sampo yang khusus diformulasikan untuk digunakan setiap hari, sehingga Anda bisa menyingkirkan rasa khawatir terhadap dampaknya bagi kesehatan rambut. Karena, rambut yang sehat justru berawal dari kulit kepala yang selalu bersih.

Mitos: Rambut berminyak tidak perlu conditioner
Fakta: Kadar minyak yang terdapat pada kulit kepala hanya ‘meminyaki’ sekitar 1/3 bagian batang rambut dimulai dari pangkalnya. Jadi sebenarnya, yang berminyak itu adalah kulit kepala kita. Ujung rambut tidak memproduksi minyak sendiri, oleh sebab itu conditioner juga diperlukan untuk membantu melembapkan ujung rambut dan mencegah rambut bercabang, terutama bagi Anda yang berambut panjang. Jadi, setelah memakai sampo, Anda tetap diharuskan memakai conditioner, terutama pada sekitar 2/3 bagian rambut hingga ke ujungnya.

0 komentar:

Posting Komentar