| KENAPA MENINGGALKAN BEKAS? Dokter Patricia Wijaya dari Beauty Inc. menjelaskan bahwa bekas luka adalah hasil proses biologis yang alami, sebagai upaya tubuh untuk memperbaiki jaringan yang rusak pada permukaan kulit. “Pada daerah yang terluka, terjadi pembentukan jaringan baru guna menutup kerusakan yang terjadi. Luka akan tertutup sempurna, namun bekas luka yang sudah terbentuk tidak akan hilang sempurna,” jelas Patricia. Makin muda usia, makin lekas pula kulit sembuh dari luka. Bekas luka terjadi akibat luka dalam yang menembus melewati lapisan kulit dermis, sehingga lapisan kulit atas (epidermis) hilang atau rusak. Bekas luka ini terbentuk dari jaringan ikat, saat luka berusaha menutup sebagai upaya untuk mengganti epidermis yang hilang tadi. Bekas luka ada yang berbentuk rata, membesar (hipertrofik scar/ keloid), berlubang atau cekung ke dalam (disebut hipotrofik scar). Bekas luka jadi mengganggu bila muncul keloid yang kadang-kadang cenderung terus membesar karena dia terus-menerus ‘tumbuh’. Biasanya juga disertai kemerahan dan rasa gatal. Keloid lazim dialami pada usia ‘30-an, walaupun memang berbeda pada setiap orang. Keloid timbul tak hanya akibat sisa operasi, misalnya sehabis melahirkan caesar atau usus buntu, namun bisa juga karena kulit mengalami robekan, garukan, vaksinasi, tato, bahkan jerawat. Daerah yang cenderung mudah mengalami keloid adalah cuping telinga, dagu, leher, bahu, dada, lengan atas, tungkai atas, dan punggung. TERAPI PLASMA SKIN REGENERATION Teknologi ionisasi nitrogen yang menghasilkan energi plasma bisa memperbaiki struktur di bawah kulit, sehingga merangsang kuilt membuat kulit baru. Energi plasma ini juga mampu menciptakan sejumlah kolagen baru. Efek yang dihasilkan dari terapi ini cukup signifikan dengan hanya sekali perawatan selama satu jam. Terutama untuk luka bekas jerawat atau cacar. Energi plasma yang digunakan untuk kulit leher dan tangan yang cenderung lebih mulus umumnya lebih rendah ketimbang untuk kulit wajah yang sering berjerawat. Selain itu, energi yang kuat diperlukan untuk menangani bekas luka yang sangat dalam. TAHAPANNYA:
1. Kulit akan merona merah muda. Hari berikutnya, area kulit yang dirawat akan terlihat kecokelatan dan akhirnya mengelupas. 2. Tidak diperkenankan untuk mencuci muka selama 24 jam. Namun, dianjurkan menyemprotkan air mineral untuk menyegarkan kulit. 3. Agar hasil lebih optimal, sebaiknya hindari terpaan sinar matahari selama 3-4 minggu setelah perawatan. Selalu gunakan tabir surya bila ke luar ruangan. Gunakan juga payung dan topi. 4. Rawat kulit dengan seksama selama 10 hari setelah perawatan dan istirahat di rumah minimal 2-3 hari. [Dari femina 6 / 2009] |
Bekas Luka? Sudah Hilang, Tuh!
13.11 |
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Jumat, 09 Juli 2010
Bekas Luka? Sudah Hilang, Tuh!
| KENAPA MENINGGALKAN BEKAS? Dokter Patricia Wijaya dari Beauty Inc. menjelaskan bahwa bekas luka adalah hasil proses biologis yang alami, sebagai upaya tubuh untuk memperbaiki jaringan yang rusak pada permukaan kulit. “Pada daerah yang terluka, terjadi pembentukan jaringan baru guna menutup kerusakan yang terjadi. Luka akan tertutup sempurna, namun bekas luka yang sudah terbentuk tidak akan hilang sempurna,” jelas Patricia. Makin muda usia, makin lekas pula kulit sembuh dari luka. Bekas luka terjadi akibat luka dalam yang menembus melewati lapisan kulit dermis, sehingga lapisan kulit atas (epidermis) hilang atau rusak. Bekas luka ini terbentuk dari jaringan ikat, saat luka berusaha menutup sebagai upaya untuk mengganti epidermis yang hilang tadi. Bekas luka ada yang berbentuk rata, membesar (hipertrofik scar/ keloid), berlubang atau cekung ke dalam (disebut hipotrofik scar). Bekas luka jadi mengganggu bila muncul keloid yang kadang-kadang cenderung terus membesar karena dia terus-menerus ‘tumbuh’. Biasanya juga disertai kemerahan dan rasa gatal. Keloid lazim dialami pada usia ‘30-an, walaupun memang berbeda pada setiap orang. Keloid timbul tak hanya akibat sisa operasi, misalnya sehabis melahirkan caesar atau usus buntu, namun bisa juga karena kulit mengalami robekan, garukan, vaksinasi, tato, bahkan jerawat. Daerah yang cenderung mudah mengalami keloid adalah cuping telinga, dagu, leher, bahu, dada, lengan atas, tungkai atas, dan punggung. TERAPI PLASMA SKIN REGENERATION Teknologi ionisasi nitrogen yang menghasilkan energi plasma bisa memperbaiki struktur di bawah kulit, sehingga merangsang kuilt membuat kulit baru. Energi plasma ini juga mampu menciptakan sejumlah kolagen baru. Efek yang dihasilkan dari terapi ini cukup signifikan dengan hanya sekali perawatan selama satu jam. Terutama untuk luka bekas jerawat atau cacar. Energi plasma yang digunakan untuk kulit leher dan tangan yang cenderung lebih mulus umumnya lebih rendah ketimbang untuk kulit wajah yang sering berjerawat. Selain itu, energi yang kuat diperlukan untuk menangani bekas luka yang sangat dalam. TAHAPANNYA:
1. Kulit akan merona merah muda. Hari berikutnya, area kulit yang dirawat akan terlihat kecokelatan dan akhirnya mengelupas. 2. Tidak diperkenankan untuk mencuci muka selama 24 jam. Namun, dianjurkan menyemprotkan air mineral untuk menyegarkan kulit. 3. Agar hasil lebih optimal, sebaiknya hindari terpaan sinar matahari selama 3-4 minggu setelah perawatan. Selalu gunakan tabir surya bila ke luar ruangan. Gunakan juga payung dan topi. 4. Rawat kulit dengan seksama selama 10 hari setelah perawatan dan istirahat di rumah minimal 2-3 hari. [Dari femina 6 / 2009] |
Langganan:
Posting Komentar (Atom)






0 komentar:
Posting Komentar